Mengenai Saya

Foto saya
Hello, tueys is back. And now I'm. Not longer a high school student anymore. I'm a college girl at analyst campus. Thanks for following my blog

Jumat, 03 Mei 2013

BRAND NEW DAY

ini bulan keberapa yaaa?? yang pasti sudah berbulan-bulanlamanya sejak terakhir kali saya blogging. maunya blogging terus, tapi tidak bisa dikarenakan banyak hal. hari ini saya mulai blogging lagi tapi bingung mau posting apa juga? ada saran??

Rabu, 11 April 2012

expressing


Tugas bahasa Inggris
Oleh: Pratiwi Safitri Manasa

Expressing satisfaction and dissatisfaction
Expressing satisfaction
• I’m satisfied with ….
• I’m satisfied at ….
• I’m glad with what you’ve done.
• It’s really satisfying.
• Everything was satisfying.

Expressing dissatisfaction
I’m not satisfied with ….
• It isn’t very nice.
• It’s really not good enough.
• I’m dissatisfied by ….
• It’s dissatisfying.


Expressions bellow describing satisfaction or dissatisfaction.
Mark (s) for satisfaction and mark (d) for dissatisfaction.
Formal Situation
Informal Situation

I'm satisfied with …..          (s)
I'm discontented with …..   (d)
I'm displeased with …..       (d)
I'm content with …..            (s)
I'm dissatisfied with …..      (d)
I'm very pleased with ….     (s)
I'm disappointed with….     (d)
Great!                (s)
Frustrating!       (d)
Disappointing!  (d)
Super!                (s)
Terrific!             (s)
Annoying!          (d)
Very sad!           (d)
Fantastic!           (s)

Jumat, 06 April 2012

laporan eksperimen biologi


Makalah Biologi
Mengupas Tentang struktur dan bagian Sel















Oleh Kelompok 1
1.      Roswan manto
2.      Pratiwi Safitri Manasa
3.      Nur Banteng
4.      Nurul Khodijah



Kelas XI Excellent
Man model Gorontalo Tahun Ajaran 2011/2012




Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas terselesaikannya makalah ini.
Makalah yang kami buat ini berisi tentang materi Biologi yang berhubungan dengan struktur sel.
Mkalah ini disajikan secara singkat dan berisi gambaran bagaimana bentuk dan struktur sel agar pembaca lebih mudah memahami struktur sel.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak maka dari itu atas kekurangan dari isi maupun bagian makalah ini,kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Gorontalo,september 2011

Pendahuluan
Semua organisme tersusun atas sel-sel.Mulai dari sayap kupu-kupu hingga mahkota bungayang berwarna-warni semua tersusun atas sel. Sel merupakn unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan. Untuk ukuran sekecil sel memegang peranan penting.

A. Sejarah penemuan sel
Robert Hooke
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.
Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.       Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.[1]
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.
Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi notasi n, maka notasi 2nC menunjukkan genom sel diploid, 1nC menunjukkan genom sel haploid, 3nC menunjukkan genom sel triploid, 4nC menunjukkan genom sel tetraploid. Pada manusia, C = 3,5 × 10-12 g, dengan n = 23, sehingga genom manusia dirumuskan menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10-12, karena sel eukariota manusia memiliki genom diploid.
Sejenis sel diploid yaitu sel nutfah dapat terdiferensiasi menjadi sel gamet haploid. Genom sel gamet pada manusia memiliki 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada oosit, kromosom genital senantiasa memiliki notasi X, sedangkan pada spermatosit, kromosom dapat berupa X maupun Y. Setelah terjadi fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya, terbentuklah sebuah zigot diploid. Notasi genom yang digunakan untuk zigot adalah 46,XX atau 46,XY.
Pada umumnya sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa perkecualian, antara lain: sel darah merah dan keratinosit memiliki genom nuliploid. Hepatosit bergenom tetraploid 4nC, sedang megakariosit pada sumsum tulang belakang memiliki genom poliploid hingga 8nC, 16nC atau 32nC dan dapat melakukan proliferasi hingga menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya ploidi pada sel terjadi sebagai akibat dari replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai endomitosis. sel menjadi lengkap, Jan Evangelista Purkyně melakukan pengamatan terhadap granula pada tanaman melalui mikroskop. Teori sel kemudian dikembangkan pada tahun 1839 oleh Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann yang mengatakan bahwa semua makhluk hidup atau organisme tersusun dari satu sel tunggal, yang disebut uniselular, atau lebih, yang disebut multiselular. Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, di dalam sel terjadi fungsi-fungsi vital demi kelangsungan hidup organisme dan terdapat informasi mengenai regulasi fungsi tersebut yang dapat diteruskan pada generasi sel berikutnya.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

B.  Perkembangan Sel
Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten.
Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

a.   Proses Pembelahan Sel
Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten.
Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

b.  Diferensiasi Sel
Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.
Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.

c.   Morfogenesis
Pengekspresian gen itu sendiri memengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:
Proliferasi sel
menghasilkan banyak sel dari satu sel
Spesialisasi sel
menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
Interaksi sel
mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
Pergerakan sel
menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ
Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.
Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan embrio.
d.  Apoptosis
Apoptosis merupakan bagian dari perkembangan sel, sel tidak dapat mati begitu saja tanpa suatu mekanisme yang tertanam di dalam sel, yang dapat diaktivasi oleh sinyal internal maupun eksternal.
C.  Struktur sel
a.   Sel eukariota
Secara umum setiap sel memiliki
*       1.membran sel,
*       2.sitoplasma, dan
*       3.inti sel atau nukleus.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
*       1. mitokondria (kondriosom)
*       2. badan Golgi (diktiosom)
*       3. retikulum endoplasma
*       4. plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
*       5.vakuola (khusus tumbuhan)
b.  Sel prokariota
Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
Sel tumbuhan
Sel hewan
Sel bakteri
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
Sel bakteri sangat kecil.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel [cell wall] dari selulosa.
Tidak mempunyai dinding sel [cell wall].
Mempunyai dinding sel [cell wall] dari lipoprotein.
Mempunyai plastida.
Tidak mempunyai plastida.
Tidak mempunyai plastida.
Mempunyai vakuola [vacuole] atau rongga sel yang besar.
Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau [vesicle].
Tidak mempunyai vakuola.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen.
-
Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].
Mempunyai sentrosom [centrosome].
Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].
Tidak memiliki lisosom [lysosome].
Memiliki lisosom [lysosome].

Nukleus lebih kecil daripada vakuola.
Nukleus lebih besar daripada vesikel.
Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya.
 Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan sel hewan dan tanaman
Secara umum, perbedaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
Hewan
Tumbuhan
Terdapat sentriol
Tidak ada sentriol
Tidak ada pembentukan dinding sel
Terdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel
Ada kutub animal dan vegetal
Tidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada semacam epigeal dan hipogeal
Jaringan sel hewan bergerak menjadi bentuk yang berbeda
Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk yang berbeda
Terdapat proses gastrulasi
Terdapat proses histodiferensiasi
Tidak terdapat jaringan embrionik seumur hidup
Meristem sebagai jaringan embrionik seumur hidup
Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran tubuh)
Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas
Apoptosis untuk perkembangan jaringan, melibatkan mitokondria dan caspase
Tidak ada "Apoptosis", yang ada lebih ke arah proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria


C. Sel-sel khusus
*       Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).
*       Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot
*       Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.
*       Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.

 

Penyusun Sel
1. Komponen kimia sel
    a.
       Karbohidrat
          b.      Lemak
          c.       Protein
    d. Asam nukleat, yaitu DNA dan RNA, berfungsi untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetika
2. Struktur sel
Berdasarkan strukturnya sel terbagi dua yaitu sel eukariot (sel yang memiliki membran inti) dan sel prokariot (sel yang tidak memiliki membran inti)
http://3.bp.blogspot.com/_tA8Q2iRp6Js/TS0QHFi95PI/AAAAAAAAAHM/zIYJH_M70JE/s1600/image1s.jpeg
sel eukariot dan prokariot
A.     Struktur dan fungsi organel sel
            1.      Struktur sel hewan dan sel tumbuhan
http://2.bp.blogspot.com/_tA8Q2iRp6Js/TS0QFOlDZSI/AAAAAAAAAHE/b7S5EVCaxfE/s320/plant-animal-cell-diagram.jpg
struktur sel hewan dan tumbuhan
            2.      Bagian sel dan organel sel
            Bagian utama terdiri atas :
a.     Membran sel, berfungsi sebagai pembatas isi sel dan sekitarnya. Bersifat semifermeabel atau selektif permiabel yang berfungsi mengatur masuk dan keluar zat dari sel. Tersusun atas dua lapisan yaitu fospolipid dan protein (lipoprotein).
b.     Nucleus, berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel. Di dalam nucleus terdapat anak inti (nekleolus), berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA yang digunkan dalam perakitan ribosom.
c.      Sitoplasma, merupakan cairan sel yang bersifat koloid (tidak padat dan tidak cair) dan transparan, cairan dapat berubah dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah
Sitoplasma mengandung banyak organel sel ;
1.      Retikulum endoplasma (RE),
berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagiansel ke bagian sel lainnya, terdapat dua tipe RE
a.       RE, kasar karena permukaannya diselubungi oleh ribosom. Berfungsi mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara isis sel dengan sitoplasma.
b.      RE halus, tidak terdapat ribosom pada permukaannnya, RE halus memiliki enzim untuk sintesis lipid, glikogen, kolestrerol, hormon
2.      Badan golgi
Fungsi badan golgi :
a.       Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel kelenjar
b.      Membentuk membrane plasma
c.       Membentuk dinding sel tumbuhan
d.      Membentuk akrosom pada spermatozoa
3.      Ribosom, berfungsi untuk sintesis protein
4.      Lisosom, berisis berbagai jenis enzim yang dapat mencerna polisakarida, lipid, asam nukleat, protein. Lisosom berperan dalam pencernaan intasel.
5.      Mitokondria, berfungsi menghasilkan energi sel
6.      Plastid, organel yang terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga macam plastid, yaitu kromoplas (plastid berwarna karena mengandung pigmen selain klorofil), leukoplas (berwarna putih, berfungsi untuk menyimpan amilum, minyak), kloroplas (mengandung klorofil)
7.      Vakuola,adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu membrane selaput yang disebut tonoplas. Vakuola berisi asam organic, gas, alkaloid, nikotin, kafein, tein, solanin.
8.      Sentriol, merupakan kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis.
9.      Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis yang berbeda yaitu mikrofilamen (rantai ganda protein yang saling bertautan dan tipis), mikrotubula (rantai protein berbentuk spiral dan membentukm tabungberlubang dan tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Berfungsi untuk mengrahkan gerakan komponen sel, mempertahankan bentuk, dan membantu pembelahan sel), filament antara (rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit). Sitoskeleton berfungsi memberikan kekutan mekanik pada sel, menjadi kerangka sel, membantu gerakan substansi dari suatu bagian sel ke bagian lain.
10.  Dinding sel. Pada sel dewasa, dinding sel terbentuk dari bahan selulosa yang bersifat kaku sehingga bentuk sel tumbuhan cendrung tetap.
B.      Transport melalui membran sel
1.       Transport aktif, merupakan transport yang memerlukan energy. Energy yang digunakan di dalam sel adalah ATP.
a.      Endositosis, pristiwa pembentukan kantong membrane sel saat larutan atau partikel ditransfer kedalam sel. Endositosis antara lain pinositosis dan fagositosis.
b.      Eksositosis, kebalikan endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan protein dalam jumlah besar, protein tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang dilapisi membrane dalam kompleks Golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan sel dan mengosongkan isinya ke luar.
http://2.bp.blogspot.com/_tA8Q2iRp6Js/TS0QGXKum-I/AAAAAAAAAHI/GEaRnit6chQ/s320/500px-Endocytosis_types_%2528id%2529.jpg
2.       Tanspor pasif, merupakan transport tidak memerlukan energi
a.     Difusi. Perpindahan zat dengan atau tanpa membrane, dari daerah konsentrasinya tinggi ke daerah konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi zat menjadi sama.
b.     Osmosis. Pada osmosis, yang bergerak melalui membrane semipermiabel ialah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi) 
c.   Difusi terbantu, adalah difusi yang memerlukan bantuan protein, misalnya enzim.




Ø Kesimpulan